Salah satu wisata di
Provinsi Jawa Tengah yang sudah terkenal hingga ke mancanegara adalah Candi
Borobudur. Candi ini merupakan candi Budha terbesar di dunia. Arsitekturnya berbentuk
persegi dengan luas 55.000 kubik atau dua juta potong batu andesit. Candi ini terdiri
dari 10 tingkat dan memiliki 1400 relief di setiap lorongnya. Salah satu isi
reliefnya adalah perjalanan Sang Budha dan isi ajaran-ajarannya.
Selain itu, Candi yang terletaknya
tepat di daerah Magelang ini, didirikkan pada abad ke-9 oleh
para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra.
Awalnya, Candi ini telah tertimbun oleh tanah vulkanik dan berbagai pepohonan
serta semak belukar berabad-abad lamanya. Candi ini terlupakan pada abad 15
oleh masyarakat Indonesia.
Saat Inggris menduduki
Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles yang saat itu menjadi jendral Britania
Raya di Jawa, mendengar kabar bahwa ada penemuan benda purbakala raksasa didaerah
Magelang. Sehingga munculah minat besar jendral Inggris tersebut untuk
mengerahkan anak buahnya untuk menyelidiki kebenaran hal tersebut.
Karena upaya Raffles
yang sangat besar, Raffles mendapat penghargaan dan perhatian dari dunia. Raffles
memberi nama candi tersebut Candi Borobudur berdasarkan kitab Nagarakretagama,
yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Yang berarti dalam bahasa Sansekerta, bara
berarti candi atau biara dan beduhur berarti perbukitan atau tempat tinggi.
Pada tahun 1991, Candi
Borobudur ditetapkan sebagai warisan budaya dunia atau istilah universalnya World Heritage Site oleh
UNESCO setelah mendapat pemugaran selama bertahun-tahun. Sehingga Candi ini,
harus dijaga terus menerus agar tetap lestari.
Cara merawat Candi yang
memiliki 72 stupa ini, antara lain seperti pengamatan, renovasi, dirawat serta
dilakukkan penelitian yang berkaitan tentang Candi Borobudur. Candi ini
memiliki fasilitas lab khusus untuk meneliti bebatuan, curah hujan, kelembapan,
dan tumbuhan yang tumbuh di atas batu candi. Untuk merawat candi ini, tak hanya
tukang bersih-bersih saja. Tetapi, juga ada petugas balai konservasi yang
bertugas di bidang penelitian Candi Borobudur. Sebut saja Albertus Widyo.
Pria yang memiliki
tampang muda itu, bertugas memeriksa tingkat curah hujan dan kelembapan udara.
Dilakukan pemeriksaan itu, bertujuan untuk mengurangi pertumbuhan lumut dan
cuaca yang sangat mempengaruhi pelapukan pada batuan Candi.
Ada juga, perayaan
Waisak yang merupakan simbol umat Buddha di Indonesia, dirayakan setiap tahun
pada bulan Mei atau Juni pada tahun kabisat. Upacara Waisak dipusatkan pada
tiga buah candi Buddha dengan berjalan dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan
berakhir di Candi Borobudur karena dipercaya ketika hari kelahiran, kematian
dan saat ketika Siddharta Gautama memperoleh kebijaksanaan tertinggi dengan
menjadi Buddha Shakyamun.
Daerah Magelang adalah
satu-satunya kota di Indonesia yang dikelilingi 5 gunung sekaligus. Mulai dari
gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Telomoyo, dan Marorei. Karena terletak di
pegunungan, maka letak daerah ini menjadi sangat strategis. Warga di daerah
ini, mayoritas bekerja sebgai pemahat batu yang berasal didekat Sungai Senoeo.
Tak heran, jika masyarakat di daerah ini dijuluki sebagai pemahat batu ulung.
Lebih tepatnya masyarakat yang berasal dari Dukun di daerah Magelang yang
meiliki Tambang batu endesit keningan.